TRIK TRIK BERAMAL SALEH



“Siapa di antara kalian yang melakukan shaum-dahr, puasa  yang terus menerus dan tak henti-henti?” tanya Nabi kepada sejumlah sahabat yang duduk mengitarinya.

“Saya wahai Rasulullah,” jawab Salman Al-Farisi yang hadir di tengah khalayak banyak. “Siapa yang senantiasa menghidupkan malamnya?” tanya Nabi lagi

“Saya wahai junjunganku Rasulullah,” jawab Salman.  “Siapa yang mengkhatamkan (membaca sampai selesai) Al Quran setiap hari?”

“Saya juga mengkhatamkannya ya Rasulullah,” kata Salman. Sebagian sahabat protes.

Katanya, “Wahai Rasulullah, Salman adalah orang Persia. Dia hanya mau membanggakan sukunya saja terhadap kami. Dia tidak melakukan shaum dahr karena hampir setiap hari kulihat dia makan seperti biasa. Dia tidak bangun sepanjang malam karena kulihat dia tidur hampir sepanjang malam. Dia juga tidak  mengkhatamkan Al Quran setiap hari karena kulihat dia lebih banyak berdiam ketimbang membaca Al Quran.”

“Wahai Polan, jangan kau bersikap agak meremehkan orang seperti Luqman Al-Hakim ini. Tanyakan kepadanya, kelak kau akan dapatkan jawabannya,” nasihat Rasulullah.

“Wahai Salman, bagaimana kau mengaku melakukan shaum-dahr (Puasa Sepanjang Tahun) padahal hampir setiap hari aku melihatmu makan?” tanyanya.

“Benar apa yang kauduga. Aku hanya shaum selama tiga hari saja pada setiap bulan. Tapi Allah berfirman: Siapa yang melakukan perbuatan yang baik maka baginya sepuluh kali lipat seumpamanya (Al-An'am 160). Kemudian aku shaum bulan Sha'ban yang kulanjutkan terus sampai bulan Ramadan. Semua itu dikatakan sebagai shaum-dahr.”

“Lalu bagaimana dengan bangun sepanjang malam yang kau katakan itu padahal engkau lebih banyak tidur ketimbang bangun pada malam hari?”

“Tidak benar apa yang kauduga. Namun, aku dengar kekasihku, Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang tidur dalam keadaan bersuci, seakan-akan dia menghidupkan malam itu. Dan aku senantiasa tidur malam dalam keadaan bersuci.”

“Kemudian bagaimana dengan mengkhatamkan Al Quran padahal hampir setiap hari kau lebih banyak berdiam?”

“Aku dengar kekasihku, Rasulullah saw. berkata kepada Ali: Ya Abal Hasan, kedudukanmu di tengah umatku seperti kedudukan Qul huwallahu ahad di dalam Al Quran. Siapa yang membacanya sekali, maka dia telah membaca sepertiga Al Quran: siapa membacanya dua kali, maka dia telah membaca dua pertiga Al Quran, dan siapa yang membacanya tiga kali, maka dia telah mengkhatamkan Al Quran.

Siapa yang mencintaimu - Ya Abal Hasan - sekadar lidahnya, maka dia telah memperoleh sepertiga dari iman, siapa yang mencintaimu dengan lisan dan hatinya, maka dia telah memperoleh dua pertiga dari iman, siapa yang mencintaimu dengan lisan dan hatinya lalu membantu (perjuangannya) dengan tangannya, maka sempurnalah imannya.

Demi yang mengutusku dengan kebenaran, hai Ali, apabila penghuni bumi ini mencintaimu seperti penghuni langit yang mencintaimu, maka tidak satu pun dari  mereka yang akan disiksa dengan api neraka. 

(dialog dialog Sufi , Husein Shahab,  Remaja Rosdakarya)

Diskusi