KULTUM MALAIKAT JIBRIL



 gambar : Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi, United Arab Emirates


Peliharalah agamamu dengan duniamu kelak kau akan untung dari keduanya: dan jangan kau pelibara duniamu dengan agamamu kelak kau akan rugi dari keduanya.

Jibril sering datang kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu Allah. Dia datang kadang-kadang dalam bentuk rupanya yang asli dan pada kesempatan lain dia datang menyerupai manusia biasa. Tidak jarang, misalnya, dia datang untuk sekadar berkunjung kepada Nabi Muhammad atau ingin memberi kuliah kepada para sahabat yang tengah berkumpul di sekitar Nabi saw. Tentu maksudnya bukan kuliah dalam arti ceramah, apalagi tablig akbar, melainkan dalam bentuk dialog dengan Nabi yang didengar oleh para sahabat yang sedang berkumpul di sekitarnya. Dialog-dialog seperti itu banyak juga diriwayatkan oleh sejumlah sahabat. Berikut kita kutipkan dialog Jibril dengan Nabi seperti yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah Al-Anshari, seorang sahabat yang berasal dari kota Madinah dan tergolong di antara sahabat Nabi yang sangat dekat.

“Suatu hari ketika aku bersama Rasulullah,“ kata jabir mengawali ceritanya “datanglah kepada Nabi seorang laki laki yang sangat tampan. Wajahnya putih bersih dan bersinar. Rambutnya ikal. Pakaiannya serba putih. Setelah mengucapkan salam, si tamu mengajukan pertanyaan pertanyaan berikut kepada Rasulullah.

“Wahai Rasulullah! Beritahukan kepadaku apa itu dunia?”

“Dunia adalah laksana mimpi orang tidur,” jawab Nabi.

“Lalu apa itu akhirat?

“Akhirat adalah sebuah tempat pemisah antara surga dan neraka."

“Lalu apa itu surga?”

“Surga adalah sebuah tempat ganti bagi orang yang meninggalkan dunia karena harga sebuah surga adalah meninggalkan dunia.”

“Apa itu neraka?”

“Neraka adalah sebuah tempat ganti bagi orang yang mengejar dunia.”

“Siapa umat yang paling baik?”

- “Mereka yang melaksanakan perintah Ailah.“

“Bagaimana seharusnya seorang Muslim hidup di dunia ini?“ .

“Dia harus kuat dan bersemangat baja sedemikian rupa sehingga dia bagaikan seorang yang tengah tertinggal kafilah. Dia akan terus mengejarnya sampai dia mendapatkannya."

“Berapa lama orang bisa hidup di dunia?"


“Seperti orang yang tertinggal kafilah.“ ... “Seberapa jauh jarak antara dunia dengan akhirat?"

“Di antara kerdipan mata.“

Usai bertanya, si penanya ini pergi meninggalkan majelis. “Dia pergi dan hilang tanpa bekas,” kata Jabir kemudian. “Itulah Malaikat Jibril yang datang kepada kalian ingin mengajarkan arti zuhud di dunia dan menanamkan rasa cinta kepada akhirat,” komentar Nabi setelah kepergiannya.

Diskusi