AL FATIHAH MEDIA AKU DAN HAMBAKU
Gambar : Sheikh Lotfollah Mosque,
Esfahan, Iran, Asia
Suatu hari Rasulullah saw. bersabda,
“Allah telah berfirman (dalam sebuah hadis qudsi): Surah al-Fatihah adalah antara Aku dan hamba-Ku. Setengahnya untuk-Ku dan sebagian yang lain untuk
hamba-Ku. Dan akan Kukabulkan apa-apa yang dimohon oleh hamba-Ku.
Apabila hamba-Ku berkata, “Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,' maka Allah Azza wa Jalia
menjawab, “Hamba-Ku telah memulai dengan menyebut nama-Ku. Dan karenanya Aku
berhak untuk menyempurnakan segala perkaranya serta memberkati seluruh
keadaannya'.
Apabila hamba-Ku berkata, “Segala
puji bagi Allah, Tuhan alam semesta,” maka Allah Azza wa Jalla berkata,
“Hamba-Ku telah memuja-Ku, dia tahu bahwa nikmat yang ada di sisinya adalah
dari-Ku dan bencana yang dijauhkan darinya adalah lantaran kasih sayang-Ku.
Kupersaksikan kepada kalian bahwa kini Aku tambahkan nikmat-nikmat akhirat di
samping nikmat-nikmat dunia, dan akan kujauhkan darinya bencana-bencana akhirat
sebagaimana Kujauhkan darinya bencana-bencana dunia.'
Apabila hamba-Ku berkata, (Allah)
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,” maka Allah Azza wa Jalla berkata,
“Hamba-Ku telah menyaksikan-Ku bahwa Akulah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang: kini Kupersaksikan kepada kalian bahwa Aku akan penuhi nasib
hidupnya dengan rahmat-Ku, dan akan Kukaruniai hayatnya dengan pemberian-pemberian-Ku.'
Apabila hamba-Ku berkata, Iyyaka na'budu, hanya Engkaulah yang aku sembah,” maka Allah Azza wa Jalla berkata, “Hamba-Ku benar ketika dia menyembah-Ku. Kini Kupersaksikan kepada kalian bahwa Aku akan berikan kepadanya ganjaran karena ibadahnya sehingga orang-orang yang tidak sama sepertinya akan merasa iri kepadanya.”
Apabila hamba-Ku berkata, Wa iyyaka nasta'in, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan, maka Allah Azza wa Jalla berkata, “Hamba-Ku telah minta petolongan dari-Ku dan kembali kepada-Ku. Kini Kupersaksikan kepada kalian bahwa Aku akan menolongnya dalam setiap urusannya, Aku akan membantunya dalam kesulitan-kesulitannya dan akan Ku ulurkan tanganKu kepadanya pada saat dukanya.”
Apabila hamba-Ku berkata, Ihdinas sirathal mustagim shiratal ladzina an'amta 'alaihim ghairil magbdubi alaihim wa ladhdholin, tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat', maka Allah Azza wa Jalla berkata, “Bagian ini untuk hamba-Ku. Mereka berhak mendapatkan apa yang mereka mohonkan. Aku telah kabulkan permohonan hamba-Ku: Aku telah berikan kepadanya apa yang diharapkannya. Aku telah menyelamatkannya dari apa yang dia mohonkan dengan perlindungan-Ku.”

Diskusi